Header Ads

PELUKIS POTRET MUHAMMAD SOBIRIN


Dalam waktu yang tidak lama, goresan-goresan tangan dengan menggunakan media serbuk konte membuat satu lukisan potret terselesaikan. Kelihatan mudah, namun tidak semua orang bisa mengerjakannya. 

Melukis memang sudah menjadi hobi bagi Muhammad Sobirin sejak kecil. Sampai saat ini, melukis adalah bagian dari hidupnya yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan, melukis bagi dirinya sudah menjadi sumber penghasilan sampingan untuk membantu perekonomian keluarga. Bapak satu anak kelahiran Bojonegoro 9 Pebruari 1991 ini adalah seorang pelukis potret berbakat. Meski hanya melukis di rumah dia sudah mempunyai beberapa pelanggan online lewat media sosial yang selalu ingin di lukis.

Ada pula pelanggannya yang juga tidak segan untuk datang ke rumah Sobirin agar bisa dilukis sesuai yang diinginkan. Saat kami datang kerumah Sobirin di Desa Gayam RT: 03 RW: 01 Kecamatan Gayam Kabupaten  Bojonegoro, pria asli Gayam ini sedang menyelesaikan satu karya lukisan potret pesanan pelanggannya. Terlihat, tangan kiri memegang foto, tangan kanannya sibuk menggoreskan serbuk konte di atas kertas berukuran 10R. Sambil menyelesaikan satu lukisan pelanggannya, Sobirin menceritakan tentang hobinya melukis yang turun dari bakat sang ayah yang juga suka menggambar wayang. Ketelitian Sobirin dalam karya lukis potretnya membuat pelanggan yang ingin dilukis selalu ada. Hal tersebut juga yang menjadi alasan mengapa dia terus semangat belajar untuk mempertajam bakatnya dengan bergabung dalam Komunitas Line Art Bojonegoro yang beranggotakan seniman-seniman muda yang berasal dari Bojonegoro. Selain menambah teman, juga bisa berdiskusi, saling bertukar pengalaman dengan sesama seniman-seniman muda seusianya.

Pelanggan Sobirin yang ingin di lukis kebanyakan dari kalangan pelajar atau anak-anak muda. Namun, tidak sedikit juga dari kalangan orang tua yang ingin memesan lukisan foto. Biaya yang murah dari lukisannya dan sangat cocok digunakan sebagai kenang-kenangan juga menjadi alasan mengapa anak muda yang banyak memesan lukisan kepada dirinya. "Biasanya buat kado ulang tahun untuk pacar atau dibuat hadiah pernikahan mereka memesan lukisan," jelas pelukis yang tamatan SMA Islam  Nurul Ulum Gayam ini. 
Ternyata, untuk satu lukisan foto dia mematok harga yang cukup murah. Ukuran 10 R hitam putih hanya Rp. 130 rb, 10 R berwarna Rp. 170 rb, 30 R hitam putih Rp. 850 rb dan 30 R berwarna seharga Rp.  1 jt.


Penggunaan kertas linen juga bukan tanpa alasan, selain karena harganya yang cukup murah. Kertas linen juga dirasa cocok untuk lukisan yang menggunakan serbuk konte yang hasilnya bisa memunculkan tektuk kertas yang karyanya lebih menarik. Dengan harga bahan dasarnya yang murah diharapkan bisa sesuai dengan harga jual lukisan yang dirasa juga sangat terjangkau. 

Selain teknik lukisan karya Sobirin yang cukup bagus harga murah juga menjadi alasan mengapa pelanggan masih ada saja sampai saat ini bahkan bertambah.

Selain bakat melukis foto ternyata dari hasil ketekunannya dan semangatnya Sobirin sudah menghasilkan karya karya lukis bertema bebas yang sekarang diantaranya sudah dikoleksi beberapa pelangannya yang berada di berbagai daerah di Indonesia seperti Sorong, Bekasi, Mojokerto, Surabaya, Malang, Solo, bahkan Jakarata.  “Memang melukis adalah kesibukan lain yang tidak pernah saya pisahkan dari kehidupan saya”, tegasnya. (mediaLAB)

No comments:

Line Art Bojonegoro. Powered by Blogger.